Kamis, 30 Maret 2017

Psikologi Pendidikan - Perkembangan Anak dan Remaja

Nama :  Felix Wijaya
Nim    : 161301141
Kelompok 8
Nama Anggota:
Muhammad Nugraha Zati 161301082 
Yustika Rahma Hasibuan 161301092
Nabila Khairul Husna 161301118 
Chairunissa Syafwinia N 161301125 
Eunieke Silitonga 161301136
Felix Wijaya 161301141
Shawaliah Catur Wardhani 161301142

PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA


1.   Masa kanak-kanak awal / masa pra sekolah adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur 6 tahun.
·         Masa negativis, yaitu masa dimana anak-anak suka membangkang karena mereka merasa sudah pintar dan sudah bisa melakukan segala hal dengan sendiri. Masa ini mulai berkurang saat memasuki usia 6 tahun
·         Masa bermain, yaitu dimana anak-anak lebih aktif dalam hal bermain. Macam-macam pada masa bermain ini yaitu:
a.       Unoccupied behavior
b.      Onlooker behavior
c.       Solitary dependent play
d.      Parallel play
e.      Associative play
f.        Cooperative play
·         Masa eksplorasi, yaitu dimana anak-anak mulai menyelidiki tentang lingkungannya. Pada tahap ini rasa ingin tahu anak-anak meningkat.
·         Masa meniru, yaitu dimana anak-anak akan lebih sering meniru apa yang terjadi di lingkungan yang dia tempati. Mereka akan meniru tanpa tahu apa arti yang mereka tiru itu, dan mereka tidak tahu apakah itu baik atau buruk untuk di tiru.
Tahap perkembangan kanak-kanak awal
·         Tahap perkembangan kognitif, tahap ini dikemukakan oleh Piaget (pra-operasional). Tahap ini anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata dan gambar. Kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui koneksi informasi indrawi dan tindakan fisik.
Tahap ini memiliki ciri-ciri, yaitu:
a.       Belajar menggunakan bahasa
b.      Cara berpikir bersifat egosentris
Pemikiran pra-operasional bisa dibagi lagi menjadi 2 sub tahap : funsi simbolis dan pemikiran intuitif.
·         Tingkat perkembangan moral, dikemukakan oleh Kohlberg (prakonvensional). Pada tingkat ini terdapat dua tahap, yaitu:
a.       Tahap 1 : orientasi hukuman
b.      Tahap 2 : orientasi ganjaran
Pendidikan pra-sekolah
Pada tahap ini pendidikan anak-anak sedang berada di tingkat TK (taman kanak-kanak). Pada saat berada di TK ini lah kepribadian anak di bentuk. Pengajaran di TK guru perlu memerhatikan tujuan program belajar dan ruang lingkup kegiatan belajar anak. Tujuan program kegiatan belajar TK adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan, dan daya cipta anak didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Sedangkan ruang lingkup program kegiatan belajar TK meliputi pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan pengembangan moral pancasila, agama, disiplin, perasaa/emosi, dan kemampuan bermasyarakat, serta pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru meliputi kemampuan pengembangan kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan dan jasmani. Untuk mencapai tujuan itu, perlu digunakan metode pengajaran yang sesuai bagi pendidikan anak TK.


2.    Masa kanak-kanak akhir (midle dan late childhood), masa ini dimulai sejak umur 6 tahun sampai matang secara seksual (setara dengan usia tingkat SD). Pada 1-2 tahun terakhir adalah masa pubertas mereka. Anak-anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung. Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini, mereka berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas di luar keluarganya dan pengaruh teman sebaya mulai dominan.
Tahap perkembangan kanak-kanak akhir:
·         Tahap kognitif : operasional konkret, pemikiran operasional konkret mencakup penggunaan operasi. Ciri-ciri nya:
a.       Mampu berpikir logis tentang objek dan kejadian
b.      Menguasai konvensi jumlah dan berat
c.       Mampu mengklasifikasikan objek
·         Tingkat perkembangan moral : konvensional
a.       Tahap 3 : orientasi “good boy/ girl”
b.      Tahap 4 : orientasi otoritas
·         Pada teori Erikson kanak-kanak berada pada tahap industry vs inferiority. Inisiatif anak membuat mereka berhubungan dengan banyak pengalaman baru. Saat masuk SD, mereka menggunakan energinya untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan intelektual. Masa ini adalah masa dimana anak paling bersemangat untuk belajar, saat imajinasi mereka bekembang. Bahaya di masa sekolah dasar ini adalah munculnya perasaan rendah diri (inferioritas), ketidakproduktivan, dan inkompetensi.
Pendidikan tingkat SD
Pada masa ini anak-anak telah memasuki pendidikan tingkat SD hingga memasuki tingkat SMP. Pada tingkat ini anak diberikan sejumlah materi atau mata pelajaran yang harus dikuasai. Pada tingkat ini, anak (siswa) merupakan anak didik yang perlu untuk diarahkan, dikembangkan dan dijembatani ke arah perkembangannya yang bersifat kompleks. Maka dari itu pendidikan di SD pada hakekatnya merupakan pendidikan yang lebih mengarahkan dan lebih banyak memotivasi siswa untuk belajar. Hal tersebut karena siswa sekolah dasar merupakan anak yang unik dan perlu perhatian. Latar belakang keunikan mereka terlihat pada perubahan berbagai aspek baik sikap, gerak, dan intelegensinya sehingga mempengaruhi perkembangannya.
Ada dua aspek kebutuhan siswa SD, yaitu kebutuhan eksternal dan internal. Kebutuhan eksternal telah mengarah kepada kebutuhan peralatan alat-alat sekolah. Sedangkan kebutuhan internal lebih mengacu kepada semangat yang timbul pada diri masing-masing siswa untuk lebih terpacu dan termotivasi.
3.    Masa remaja (adolescense). Masa ini berlangsung mulai usia 11/12 -18/24 tahun.
Beberapa perkembangan yang akan terjadi pada masa ini, yaitu:
·         Perkembangan fisik : tubuh mereka akan mengarah ke bentuk badan orang dewasa
·         Perkembangan seksual : mulai aktifnya hormon seksual, yaitu menarche dan polutio
·         Perkembangan heteroseksual : pada masa remaja, mereka mulai tertari pada lawan jenis
·         Perkembangan emosional : emosi tidak stabil, berubah-ubah dan cenderung meledak-ledak
·         Perkembangan kognitif : operasional. Ciri-cirinya:
a.       Mampu berpikir logis mengenai sesuatu yang abstrak
b.      Menaruh perhatian tentang masa depan, konsep ideologis, dan membuat hipotesis
c.       Pola pikir cenderung egosentris
·         Perkembangan identitas diri (identity vs role confusion). Pada tahap ini remaja berusaha untuk mencari tahu jati dirinya, apa makna dirinya, dan kemana mereka akan menuju. Mereka beehadapan dengan banyak peran baru dan status dewasa (seperti pekerjaan dan pacaran).
·         Perkembangan moral, pada masa remaja kebanyakan yang timbul adalah tingkat konvesional namun sebagian sudah past konvensional.
a.       Tahap 5 : orientasi kontak sosial
b.      Tahap 6 : orientasi asas etis


Pendidikan tingkat SMP
        Pada masa ini anak-anak telah memasuki masa remaja dan berada di tingkat pendidikan SMP. Pada tingkat SMP ini juga pengetahuan mereka akan lebih dikembangkan lagi. Siswa di berikan materi untuk memperdalah ilmu pengetahuan, selain itu juga mereka di didik untuk menjadi orang yang lebih bertanggung jawab.

        Tujuan pendidikan tingkat SMP, yaitu (1) meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang akademis, sesuai dengan tuntutan kurikulum. (2) mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual siswa. (3) menumbuhkembangkan potensi sosial dan kebangsaan siswa. (4) mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes